Masih
banyak orang yang bingung mengenai istilah-istilah yang berhubungan dengan konektivitas,
yang biasanya tertulis pada spesifikasi smartphones yang anda punya. Di sini akan dijelaskan secara umum mengenai teknologi yang ada, serta keuntungan dan kerugian dari
masing-masing teknologi ini.
GSM
GSM (Global system for
mobile communications) koneksi yang sangat standar, hampir seluruh penyedia
layanan telepon genggam di dunia menggunakan teknologi ini. Sangat penting untuk
memahami frekuensi yang digunakan, karena produsen telepon genggam dan penyedia
layanan jaringan biasanya hanya memberikan penjelasan yang sangat sedikit.
Mayoritas dari jaringan GSM
menggunakan frekuensi 900MHz dan 1800MHz, namun di Amerika Serikat lebih
mengenal frekuensi 850MHz dan 1900MHz. Jika frekuensi di atas sudah didukung
oleh penyedia layanan jaringan, maka biasanya teknologi ini disebut dengan
tri-band phone dan dapat digunakan di Eropa, Amerika dan banyak wilayah lain.
Untuk di wilayah timur, dibutuhkan teknologi quad-band phone.
Berikut frekuensi pada 3 Operator Terbesar di Indonesia:
Indosat: 890 – 900 Mhz (10 Mhz)
Telkomsel: 900 – 907,5 Mhz (7,5 Mhz)
Excelcomindo: 907,5 – 915 Mhz (7,5 Mhz)
Hampir seluruh telepon
genggam GSM hanya digunakan untuk melakukan panggilan telefon, namun dapat juga
dipergunakan untuk mengakses internet melalui jalur GPRS.
GPRS
GPRS adalah sebuah sistem
yang digunakan untuk mengirimkan data dengan kecepatan hingga 114Kbps. Dapat
digunakan untuk mengirim dan menerima e-mail, serta menelusuri internet. Untuk penggunaan
daya baterai masih terbilang sangat hemat, namun pada tahun 2014, tentunya koneksi seperti
ini terbilang sangatlah lambat bagi mayoritas pengguna smartphone. Untuk
menerapkan pengaturan koneksi GPRS di smartphone juga terbilang cukup mudah,
hampir seluruh operator telah menyediakan pengaturan secara otomatis, atau jika
handphone anda tidak terdaftar, maka anda tinggal melihat pengaturan manual di
situs resmi penyedia jaringan yang anda gunakan.
EDGE
EDGE (Exchanged Data rates
for GSM Evolution) merupakan perkembangan dari sistem GPRS, kecepatan unduh dapat
mencapai 384Kbps. Dapat digunakan untuk mengirim data yang cukup besar, dan
teknologi ini sangat penting untuk smartphone manapun.
3G
3G bukan hanya ditujukan
untuk membuat panggilan video pada jaringan mobile, namun juga dapat menelusuri
internet serta berkomunikasi menggunakan voice over IP, e-mail, dan instant
messaging. Hampir seluruh kota-kota besar di dunia telah memiliki jaringan 3G
dan dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan EDGE, 3G sangat populer dan
menjadi alternatif mengakses internet.
Yang jadi permasalahan
adalah, jika daerah yang anda kunjungi memiliki jaringan 3G yang jelek, handset
anda akan seringkali mencari sinyal 3G dan tentunya sangat memengaruhi
ketahanan daya baterai anda. Sudah banyak memang handphone yang
dapat
mengoptimalkan daya baterai pada koneksi 3G, namun tidak sedikit pula
yang dapat mengurangi daya baterai hingga 50%. Namun tentu saja, jika
jaringan
3G di daerah anda sangat baik, maka anda dapat menikmati keuntungan dari
high
speed internet access dari perangkat mobile anda.
|
Perbandingan Kecepatan |
HSDPA
HSDPA (High Speed Downlink
Packet Access) adalah sebuah teknologi yang dikembangkan dari jaringan 3G.
HSDPA mendukung kecepatan hingga 7.2Mbps. Pada kenyataannya, anda hanya akan
mendapat kecepatan paling tinggi sekitar 2Mbps, tentunya dengan kecepatan
seperti ini, sangat berguna ketika kita ingin menonton Youtube dan transmisi data lain yang membutuhkan kecepatan tinggi. Tentu
saja handphone anda harus mendukung jaringan ini untuk dapat menikmatinya.
HSUPA (High Speed Uplink
Packet Access) adalah teknologi yang sama, namun lebih fokus pada urusan upload 'unggah'. Walaupun pada umumnya, orang-orang lebih mementingkan kecepatan
unduh dibandingkan unggah, kedua teknologi ini jika digabungkan maka akan
menciptakan HSPA (High Speed Packet Access).
HSPA
(Plus)
HSPA+ merupakan evolusi dari
HSPA (HSDPA & HSUPA) yang memungkinkan kita mendapatkan kecepatan yang
lebih. Kecepatan unduh maksimal dari teknologi ini mencapai 56 Mbps, walaupun
pada kenyataannya HSPA+ kita hanya bisa menikmati kecepatan unduh 5 Mbps. Ini
dikarenakan masih banyak operator yang menyediakan layanan jaringan 3G belum mengganti
perlengkapannya agar dapat mendukung bandwidth yang sangat besar.
HSPA+ menginspirasi penyedia
jaringan untuk menuju teknologi 4G (yang memiliki kecepatan download 100 Mbps).
Jaringan yang sudah mengupgrade ke HSPA+ akan kompatibel dengan jaringan-jaringan
sebelumnya seperti HSPA dan EDGE. Namun untuk mendapatkan kecepatan yang
ditawarkan oleh HSPA+, tentunya perangkat anda haruslah memiliki receiver yang
memadai. Banyak perangkat yang sudah disematkan dengan LTE receiver, juga dapat
menggunakan jaringan HSPA+.
LTE
Long Term Evolution or LTE merupakan
langkah pertama untuk mewujudkan teknologi 4G yang sebenarnya. Kecepatan 100
Mbps hingga 1Gbps akan tersedia secara mobile, seperti ketika kita berkendara
di mobil, atau ketika kita sedang berjalan di taman. LTE diharuskan
menggunakan nama 4G LTE, untuk menghindari kebingungan para konsumer dengan
adanya istilah 3.5G atau 3.75G yang beredar sekarang.
Untuk sekarang, LTE menawarkan
kecepatan unduh maksimal 299,6 Mbps walaupun ada sedikit kontroversi mengenai
kecepatan pada beberapa operator yang sudah menyediakan jaringan LTE, terkadang
kecepatannya malah lebih rendah dibandingkan jaringan yang menyediakan
teknologi HSPA+.
Sama seperti teknologi 3G, mengakses
internet dengan menggunakan sinyal LTE akan mengakibatkan daya baterai anda cepat habis.
5G
Beberapa
waktu yang lalu ada rumor bahwa teknologi 5G sudah siap digunakan,
namun saat ini baru Samsung yang telah memamerkan teknologi tersebut
kepada publik. Minggu lalu Samsung Electronics melakukan uji coba dan
berhasil mencapai rekor tertinggi untuk teknologi 5G, yaitu dengan
kecepatan 7,5 Gbps atau setara dengan 940 MB/s ketika dalam posisi diam
dan kecepatan 1,2 Gbps atau sekitar 150 MB/s pada saat bergerak
menggunakan mobil dengan kecepatan 100 km/jam. Rencananya Samsung akan
menggunakan dan memperkenalkan teknologi ini secara massal pada tahun
2018 di PyeongChang Olympics.
Jika kita melihat beberapa
teknologi diatas, sangat disarankan untuk mengkaji kembali, apa yang anda
butuhkan dan teknologi mana yang cocok untuk anda. Tentunya untuk mendapatkan
perangkat yang baik dan jaringan yang baik, dibutuhkan “ongkos ekstra” jika
dibandingkan dengan ponsel dengan konektifitas biasa.
Menurut kalian bagaimanakah kondisi jaringan mobile di Indonesia saat ini? Apakah sudah cukup memuaskan atau masih
banyak yang harus dibenahi?